Hubungan Kepatuhan Perawat Melakukan Hand Hygiene Pada Perawatan Infus Dengan Terjadinya Phlebitis Di Rumah Sakit Lavalette Malang
Keywords:
Hand Hygiene, Perawatan Infus, PhlebitisAbstract
Salah satu program yang dibentuk untuk mengurangi terjadinya HAIs (Hospital Associated Infection) adalah hand hygiene. Prosedur pelaksanaan hand hygiene menurut WHO (2009) terdapat dua cara yaitu cuci tangan (hand wash) dan cuci tangan menggunakan aseptik berbahan alkohol (hand rubbing). Kepatuhan hand hygiene berpengaruh terhadap terjadinya phlebitis, di Indonesia prevalensi kejadian phlebitis belum ada angka yang pasti. Kejadian phlebitis yang ada di RS Lavalette pada bulan pertama di tahun 2019 adalah 11 pasien dari jumlah pasien yang terpasang infus sebanyak 79 pasien rawat inap. Insiden kejadian phlebitis tersebut dikatakan tinggi karena masih diatas standar yang ditetapkan oleh Depkes RI yaitu ≤ 1,5%. Tujuan penelitian ini Untuk mengetahui hubungan kepatuhan perawat melakukan hand hygiene pada perawatan Infus dengan terjadinya phlebitis di Rumah Sakit Lavalette Malang. Jenis penelitian ini adalah observasi analitik dengan dilakukannya pendekatan Cross Sectional. Populasi pada penelitian ini yaitu perawat ruang rawat inap dan pasien rawat inap yang terpasang infus selama 3 hari terakhir dengan sampel Proportionate Stratified Random Sampling Didapatkan jumlah 53 responden. Pengumpulan data dengan menggunakan lembar ceklis observasi dan Analisa data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan kepatuhan perawat dalam melakukan hand hygiene dengan kejadian Phlebitis di Ruang Rawat Inap RS Lavalette Malang. Hal ini dibuktikan dari hasil uji statistik Chi-Square Test diperoleh nilai p = 0,001 < α = 0,05 dengan tingkat signifikan p < α = 0,05. Kepatuhan Perawat dalam melakukan Hand Hygiene di Ruang Rawat Inap RS Lavalette Malang paling banyak memiliki Kepatuhan Baik sebanyak 26 orang (49.06%). Kejadian Phlebitis di Ruang Rawat Inap RS Lavalette paling banyak adalah tidak mengalami kejadian phlebitis sebanyak 36 orang (68%). Saran yang diberikan adalah kepada perawat diharapkan agar dapat melaksanakan perannya dengan patuh melakukan 5 momen dan 6 langkah cuci tangan yang sesuai standar, sehingga dapat meminimalkan kejadian phlebitis